Hal yang menarik dari program studi BISMA adalah we are not only based on teory, but mostly on practices. Ilmu yang mahasiswa-mahasiswi BISMA dapatkan sebagian besar berasal dari praktek yang langsung mereka eksekusi di lapangan. Pada tanggal 5 Juni 2018, mahasiswa-mahasiswi BISMA berkesempatan mengikuti kuliah outdoor bersama dengan chef profesional di Restaurant Taman Sari Hotel Jayakarta Yogyakarta. Chef Harno dan Chef Yuli, mengajarkan cara membuat makanan nusantara, yaitu Sala lauak, Es tebak, dan Kalio ayam.
Sala lauak merupakan Kudapan Nusantara berupa gorengan yang berasal dari daerah pesisir, yaitu Pariaman Sumatera Barat. Kudapan ini memanfaatkan hasil lautnya, dimana sala berarti goreng dan lauak berarti ikan. Meskipun secara harfiah berarti ikan goreng, tetapi sala lauak sama sekali tidak seperti yang kita bayangkan. Sala lauak merupakan hidangan berbentuk gumpalan sebesar ibu jari yang terbuat dari adonan daging ikan yang dihaluskan dan dicampur tepung. Adonan tersebut kemudian dibentuk menjadi gumpalan dan digoreng hingga berwarna cokelat keemasan. Gumpalan-gumpalan bertekstur renyah ini memiliki citarasa yang dominan asin, gurih, dan sedikit pedas dengan aroma rempah berasal dari beberapa jenis bumbu yang ditambahkan di dalamnya.
Es tebak merupakan Minuman Nusantara yang berasal dari daerah Bukit Tinggi Sumatera Barat. Cara pembuatan Es Tebak cukup mudah dan cepat. Komposisi utama dari es ini adalah cendol khas Minang yang terbuat dari tepung beras. Selain itu, terdapat kombinasi kolang kaling, nangka, santan, dan es serut yang banyak. Es yang menggunung itu kemudian disiram dengan sirup.
Kalio ayam merupakan Masakan Nusantara yang berasal dari Pdang. Hampir sama dengan rendang, namun kalio lebih basah dibandingkan rendang. Kalio sering disebut juga sebagai rendang setengah jadi karena rendang tekstur santannya lebih kering meresap sempurna. Proses memasaknya tidak selama rendang asli dan terbentuk setelah proses pembuatan gulai, sehingga santan pada kalio masih kental dan membentuk saus. Seperti halnya rendang, kalio juga bisa diolah dengan berbagai isian, seperti daging sapi, kerbau, kambing, ayam, bebek, limpa, paru, hati sapi, hingga jengkol. Nah, kalio ini cocok sebagai alternatif sajian untuk hari raya juga lho 🙂
Interaksi antara chef, mahasiswa, dan dosen berlangsung sangat mengasyikkan, edukatif, dan aplikatif. Suasana perkuliahan seperti ini yang membuat mahasiswa semakin semangat untuk belajar. Mereka dapat melihat dan mempratekkan secara langsung, sehingga apa yang diajarkan dapat lebih dipahami.