Sate Klathak merupakan makanan olahan daging kambing berupa sate, dimana sate klathak ini sedikit berbeda dengan sate kambing pada umumnya. Jika sate kambing konvensional menggunakan bumbu kacang sebagai dasarnya, sementara sate klathak ini disajikan dengan kuah gulai yang kaya akan cita rasa rempah yang membuat sate klathak ini berbeda dengan sate kambing pada umunya. Selain itu, penyajian sate klathak tidak menggunakan bilah bambu, melainkan menggunakan jeruji sepeda.
Festival Sate Klathak de Paris yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kota Bantul Yogyakarta ini bertujuan untuk mengenalkan kepada masyarakat luas, baik itu dari lokal maupun mancanegara mengenai makanan khas dari daerah Bantul tersebut, yakni Sate Klathak. Festival ini diadakan pada hari Minggu, 18 November 2018 bertempat di Tepi Pantai Parangkusumo Bantul Yogyakarta. Festival yang diikuti oleh 57 peserta ini dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:
- Kategori Mahasiswa dan Umum ini diikuti oleh beberapa institusi antara lain :
- STIPARY (Sekolah Tinggi Pariwisata Yogyakarta) mendelegasikan 1 tim mahasiswa
- Bisma UAD ( Bisnsi Jasa Makanan UAD) mendelegasikan 3 tim mahasiswa
- SMK Negeri 3 Sewon mendelegasikan 2 tim mahasiswa
- SMK Negeri 4 Yogyakarta mendelagasikan 1 tim mahasiswa
Dan beberapa tim lainnya
- Kategori Ibu-ibu PKK
- Kategori Pedagang
Festival Sate Klathak de Paris berlangsung cukup meriah, hal ini terlihat dari banyaknya peserta dan pengunjung yang datang mengerumuni stand-stand dari berbagai kategori. Khususnya stand pedagang, karena Dinas Pariwisata Bantul menyediakan 2000 porsi sate klathak gratis bagi setiap pengunjung yang datang. Pengunjung diharuskan mengantri di booth yang berada didepan panggung utama untuk dapat menikmati sate klathak gratis, dengan cara menukarkan tiket retribusi masuk ke Pantai Parangkusumo dengan kupon sate klathak gratis.
Prodi Bisnis Jasa Makan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta mengirimkan 3 tim mahasiswa. Ketiga tim tersebut adalah TEAM BISMA UAD I dengan anggota Elok, Icha, dan Nabilla dari angkatan 2017, TEAM BISMA UAD II dengan anggota Irbah, Milleniya, dan Nina dari angkatan 2018, serta TEAM BISMA UAD III dengan anggota Krisna, Mareta, dan Melliana dari angkatan 2018. Masing-masing tim memiliki konsep yang berbeda-beda dalam menampilkan sate klathak yang terbaik versi mereka. Konsep Team BISMA UAD I adalah fusion masakan Indonesia dengan Barat. Team BISMA UAD I mengkonsep sate klathak mereka menggunakan nasi, namun pada penyajiannya nasi tersebut dibuat menjadi seperti burger bun dan sate klathak ditumpuk diatasnya. Sementara, Team BISMA UAD II memakai konsep konvensional sate klathak pada umumnya dengan menekankan pada plating/penyajian yang cantik dan menarik diatas piring. Team BISMA UAD III menggunakan konsep sama dengan Team BISMA UAD I, yaitu menu fusion. Sate klathak dibuat seperti kebab dan diberi saus salsa sebagai pelengkap. Namun, karena kesulitan dalam mencari kulit tortila, maka sebagai penggantinya digunakan kulit pangsit yang dibentuk menjadi seperti cone es krim. Sate klathak yang sudah matang kemudian disusun diatas cone dan diplating semaksimal mungkin. Jadilah satu konsep ide, yaitu “Sate Klamut” yang merupakan akronim dari Sate Klathak Berselimut.
Durasi yg diberikan untuk menyelesaikan perlombaan adalah 1 jam, mulai dari pukul 13.00 – 14.00 WIB. Selama menunggu jalannya waktu perlombaan tersebut, Chef Dodi mempraktikkan bagaimana cara membuat dan menyajikan sate klathak yang nanti bisa menjadi acuan bagi para peserta lomba mengenai gambaran sekilas megenai sate klathak tersebut. Selama perlombaan berlangsung seluruh peserta sangat antusias dalam mengikuti perlombaan, terlihat para peserta sangat serius dan semangat untuk menyajikan yang terbaik. Dan waktu penjurian pun tiba, masing-masing juri berjalan perlahan menuju ke booth tiap peserta berdasarkan kategori yang ada. Saat-saat yang ditunggu pun tiba, MC membacakan hasil lomba. Alhamdulillahirabbil’alamiin Team BISMA UAD III mendapatkan Juara III dalam Perlombaan memasak sate klathak dalam rangka Festival Sate Klathak De Paris yang diadakan di Pantai Parangkusumo, Yogyakarta ini. Ucap syukur pun tak henti-hentinya di haturkan kepada Allah SWT yang sudah memberikan kesempatan kepada Team BISMA UAD III menjadi Juara III dalam Kategori Mahasiswa dan Pelajar. Tak lupa mahasiswa berterima kasih kepada Ibu Kaprodi BISMA UAD, Ibu Retnosyari’ Septiani, S.TP. M.Sc. yang telah memberikan support kepada dalam rangka membesarkan hati dan memberikan kepercayaan dan keberanian kepada mahasiswa dalam mengikuti perlombaan ini. Dan juga kepada seluruh jajaran dosen dan staff yang ada di Prodi Vokasi D-IV Bisnis Jasa Makanan UAD ini yang telah memberikan masukan, kritik, dan saran yang membangun.
Thropy yang telah diperoleh dipersembahkan untuk Prodi D-IV Bisnis Jasa Makanan bukanlah akhir dari perjuangan mahasiswa BISMA, melainkan awal dalam rangka mengenalkan Prodi BISMA ke lingkungan kampus dan juga ke lingkungan luar kampus. Tujuannya agar prodi BISMA UAD dapat lebih dikenal serta menorehkan prestasi yang lebih, lebih, dan lebih baik dan progresif lagi ke depannya, Aamiin Yaa Rabbal Alamin.
By: Krisna Adhitia Wicaksono
Credit: Mutia Laraswati